Entri Populer

Senin, 10 Januari 2011

Aceh Harus Berbenah agar Lebih Menarik

Dubes AS:

Aceh Harus Berbenah agar Lebih Menarik


Duta Besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia Scot Marciel (tengah) memperlihatkan kopi Aceh sebagai cenderamata yang diberikan oleh Ketua Ikatan Alumni Amerika-Aceh Prof Bahrein Sugihen (kiri) pada acara reuni Ikatan Alumni Amerika-Aceh di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Senin (10/1) malam. SERAMBI/BUDI FATRIA
BANDA ACEH - Ke depan, Aceh harus mampu berbenah dan tampil lebih menarik lagi, khususnya di bidang pengelolaan lingkungan hidup, agar berbeda dan kelihatan lebih spesifik dari kawasan lainnya di Indonesaia. Dengan demikian, akan banyak investor yang tertarik datang ke Aceh.

Pemikiran itu disampaikan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel dalam acara Reuni Asosiasi Alumni Amerika-Aceh (AAA) yang digelar di pinggir kolam renang Harmes Palace Hotel, Banda Aceh, Senin (10/1) malam.

Acara yang berlangsung sederhana namun khidmat itu, dihadiri enam pejabat Kedubes AS bersama rombongan. Juga hadir Konsul Jenderal AS di Medan, Stanley B Harsha dan hampir 40 alumni Amerika di Aceh yang sebagian besar akademisi Unsyiah dan IAIN Ar-Raniry.

Dalam sesi wawancara dengan wartawan, Dubes Marciel menjelaskan, Pemerintah Aceh harus pandai mengambil hati sejumlah perusahaan di AS, bukan hanya dengan Pemerintah AS. Untuk itu, “Aceh harus mampu tampil menarik sehingga menimbulkan kesan tersendiri bagi investor, terutama di bidang lingkungan,” ucap mantan wakil asisten sekretaris Biro Asia Timur dan Pasifik Deplu AS ini ketika ditanya pandangan investor AS terhadap Aceh.

Dalam sambutannya sesudah Ketua AAA Aceh, Prof Bahrein berpidato, Marciel menerangkan, kedatangannya ke Aceh tidak hanya sekadar berkunjung, tapi ingin menjalin kerja sama yang lebih erat dan membantu Indonesia, khususnya Aceh, di berbagai bidang, terutama bidang pendidikan.

Ia bercanda, merasa sulit berpidato sesudah profesor (Bahrein) berpidato. Apalagi bahasa Inggris Bahrein mengalahkan kualitas bahasa Inggris sebagian orang AS.

Marciel juga memuji masyarakat Aceh yang yang tabah dalam menghadapi banyak ujian, termasuk ujian dalam bentuk konflik panjang serta musibah tsunami. “Orang Aceh sudah banyak menglami tantangan, tapi warganya tetap tabah dan bertahan. Masyarakat Aceh juga menciptakan perdamaian. Sungguh merupakan kehormatan bagi kami dapat berjumpa dengan sejumlah orang yang pernah belajar di Amerika dan sudah mendapat pencapaian yang menakjubkan di jalur profesinya,” kata Marciel.

Ini merupakan kedatangan pertama Scot Marciel ke Aceh, setelah ia menggantikan posisi Cameron R Hume, Dubes AS yang pernah berkali-kali ke Aceh. Marciel juga menyampaikan apresiasinya kepada Ikatan Alumni Amerika-Aceh karena merupakan yang paling aktif di Indonesia. Dia mengakui, hubungan yang paling baik dijalin adalah melalui pendidikan. Oleh karenanya, jalinan seperti itu perlu terus dibina.

Melalui beasiswa yang diberi Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Amerika, ia berharap akan lebih banyak orang yang belajar ke AS. Sebaliknya, makin banyak orang Amerika yang datang ke Aceh.

Menurutnya, selain pendidikan, sejumlah perguruan tinggi di AS juga banyak memberi fasilitas atau bantuan, seperti penguatan di bidang pelayanan pemerintahan, penguatan petani kopi, termasuk sistem pengajaran.

Ditambahkan, selain pendidian, Pemerintah Amerika juga bekerja sama dengan Indonesia di bidang lingkungan dan mengalokasikan dana sebesar $ 160 dolar untuk Aceh. “Kami ingin kerja sama ini berlanjut dan para alumni Amerika perlu membantu agar program ini terwujud,” katanya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Amerika-Aceh, Prof Bahrein T Sugihen mengatakan, saat ini ada 130 anggota alumni AS di Aceh. Selama ini hubungan antara alumni dengan Pemerintah AS cukup baik.

“Amerika sangat terbuka terhadap pendatang, khususnya mahasiswa. Kita diberi banyak informasi mengenai pendidikan. Walau ada kesan Amerika mempermasalahkan agama, tapi nyatanya tak ada masalah dengan mahasiswa kita di sana. Saya ingin masyarakat Aceh ke depan dapat berpikir futuristik, berkeinginan untuk dapat menempuh pendidikan di luar negeri, termasuk di Amerika,” kata jebolan Louisana State University ini.

Acara reuni itu diselingi dengan makan malam serta saling memberi cinderamata. Bahrein, antara lain, memberikan kopi Aceh kepada Dubes Marciel. Menurut panitia reuni, Dubes Marciel akan berpidato Rabu (12/1) pagi di Gedung FKIP Unsyiah. Selanjutnya panitia akan menggelar konferensi pendidikan tanggal 25 Februari. Sedangkan hari ini, Dubes bertemu Gubernur Aceh di ruang kerjanya juga bertemu dengan Dr Qismullah Yusuf cs dari Komisi Beasiswa Aceh. (gun)

Selasa, 04 Januari 2011

Daerah Penghasil Kopi


Daerah Penghasil Kopi
KABUPATEN BENER MERIAH
Kota Podok Baru Bener Meriah

Profile Kabupaten Bener Meriah
Kabupaten Bener Meriah merupakan Kabupaten termuda dalam wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah, Berdasarkan undang- undang No. 41 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bener Meriah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 7 Januari 2004 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah, dengan batas-batas :
-Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Bireuen.
-Sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Tengah.
-Sebelah Timur dengan Kabupaten Aceh Timur.
-Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Tengah
Berdasarkan wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah terdiri dari 7 kecamatan yaitu kecamatan Bukit, sebagai kecamatan yang paling tua dengan ibu kota Redelong, yang saat ini di tabalkan menjadi ibu kota Kabupaten Bener Meriah. Luas wilayah 1.454,09 Km, yang terdiri dari 7 Kecamatan, 225 desa (113 desa defenitif, 112 desa non defenitif) 10 kemukiman dengan luas dan jumlah penduduk :
1.Kecamatan Bukit, luas 121.41 Km2 (20.625 Jiwa).
2.Kecamatan Bandar, luas 293,43 Km2 (26.113 jiwa).
3.Kecamatan Timang Gajah, luas 158,51 Km2 (23.126 jiwa).
4.Kecamatan Syaih Utama, luas 560,00 Km2 (2.463 jiwa).
5.Kecamatan Wih Pesam, luas 48.14 Km2 (17,099 jiwa).
6.Kecamatan Permata, luas 132,59 (12.802 jiwa).
7.Kecamatan Pintu Rime Gayo, luas 140,01 Km2 (9.355 jiwa).
Kabupaten Bener Meriah menyimpan potensi luar biasa baik itu dari segi sumber daya manusia dan sumber daya alam seperti pariwisata, pertanian pertambangan dan lain-lain, namun sangat disayangkan keberadaan Kabaputen ini dengan semua potensinya belum banyak di kenal orang sehingga seakan Kabupaten ini tertutup dari pengembangan investasi yang sebenarnya apabila digalakan akan meningkatkan tarap pendapatan perkapita masyarakatnya dan pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten ini.
Komposisi Penggunaan Lahan
Luas Kabupaten Bener Meriah mencapai 1.454.09 Km2, dengan komposisi penggunaan lahan sebagai berikut : 
Sawah : 21.234.00 Ha 
Pekarangan/bangunan : 3.172,80 Ha 
Kebun/ladang : 50.384 Ha 
Hutan Lindung : 21.604,78 Ha 
Hutan Produksi : 36.447.00 Ha
Kabupaten Bener Meriah ditinjau dari letak geografis berada pada posisi 40.33,50 - 40.54.50 Lintang Utara 960,4075 - 970,1750 Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 1.000 s/d 2.500 m diatas permukaan laut, suhu rata-rata antara 20 derajat celcius. Beriklim tropis dengan dua musim kemarau pada bulan Maret s/d Agustus dan musim penghujan dari bulan September s/d Februari.
Alam Kabupaten Bener Meriah di kategorikan sangat subur dengan jenis tanah podjolik yang sangat potensial untuk pengembangan tanaman pertanian. Temperatur di Kabupaten ini dibagi atas dua kategori yakni 200C untuk kecamatan Bukit, Permata, Bandar, Timang Gajah. Sedangkan untuk kecamatan Pintu Rime Gayo dan Syiah Utama, temperatur rata-ratanya adalah 300C, di kedua kecamatan ini cocok untuk pengembangan komoditi tanaman keras seperti Coklat, Kelapa Sawit dan Karet.

Lahan Pondok Produktif Di Bener Meriah
Kabupaten Bener Meriah ditinjau dari zona wilayahnya dan dibagi atas dua zona dengan kesuburan tanah yang merata hampir disetiap kecamatan. Padzolik adalah jenis tanah yang mendominasi kawasan Bener Meriah, sehingga sangat cocok untuk pengembangan segala jenis tanaman baik itu tanaman holticultura seperti wortel, tomat, cabe, jagung, kol dan lain-lain serta tanaman keras seperti kopi, kelapa sawit, karet, coklat dan teh.
Penduduk Kabupaten Bener Meriah menurut sensus penduduk tahun 2005 berjumlah lebih kurang 5.000 jiwa. Mayoritas penduduknya adalah suku Gayo disamping suku lainnya seperti Aceh, Jawa, Padang, Sunda dan lain-lain.
Dengan ketinggian rata-rata 1.000 s/d 2.500 m diatas permukaan laut dengan jenis tanah yang sangat cocok untuk pengembangan tanaman kopi, menjadikan Kabupaten ini terkenal sebagai penghasil kopi terbesar di Sumatera bahkan di Indonesia. Selain penghasil kopi terbesar juga sebagai penghasil komoditi holtikultura seperti : tomat, cabe, wortel dan lain-lain yang telah mendapat pasar baik domestik maupun regional.
Kopi Gayo Arabika asal Kabupaten ini sudah lama dikenal oleh kalangan pengusaha kopi baik itu tingkat Regional, Nasional dan Manca Negara. Sehingga importir dari dalam dan luar negeri secara berkala sering berkunjung ke Kabupaten ini. Di samping kopi arabika, robusta juga telah mempunyai nama yang cukup baik terutama di kalangan pedagang lokal. Jenis kopi ini biasanya di proses untuk di jadikan kopi bubuk dengan aroma dan rasa yang khas.
Di Kabupaten ini telah ada dua perusahaan kopi luar negeri yang menanamkan modalnya, seperti Holland Coffee Bv. perusahaan kopi dari negeri Belanda, PT. Indocafco perusahaan kopi dari Swiss Amerika serikat dan sementara ini perusahaan kopi Aceh Coffee Company dari New Zealand sedang menjajaki untuk pengembangan perusahaannya di Kabupaten ini. 
Selain perusahaan kopi luar negeri tersebut, di Bener Meriah juga terdapat Perusahaan Daerah Genap Mupakat, saat ini PD. Geunap Mupakat memproses biji kopi Arabika untuk menjadi komoditi eksport dengan kualitas terjamin, yang mampu memenuhi pasar Eropa, Amerika dan Jepang.
 
 
  

Kopi Ulee Kareng

Kopi Kemasan dan bijih Kopi  



Starbucks dan Swissbell Hotel adalah salah satu dari beberapa nama yang telah mempercayakan produknya pada biji kopi dari dataran Aceh.
(sumber : http:/ / www.clintonfoundation.org)
Dan kini anda dapat menemukan kenikmatan yang sama pada kemasan modern dan berkualitas ekspor dari kopi Ulee Kareng.
Kami menyediakan bubuk kopi kemasan modern dan biji kopi untuk cafe-cafe, distributor, toko-toko, restoran dan hotel. 


Terbuat dari biji kopi terbaik, Kopi Ulee kareng memberikan anda segelas kopi dengan aroma dan cita rasa tak terlupakan.
100% Halal , Sertifikasi SNI dan Dinas Kesehatan Republik Indonesia

Ulee Coffee sebagai Distributor Produk Kopi Ulee Kareng . 
menawarkan beberapa pilihan kemasan,  yaitu : 



NoItem Name  Packing Price 
 1 Kopi Aceh Ulee Kareng  100 gram (Robusta Coffee) Plastic Alumunium foil Rp. 8000
 2 Kopi Aceh Ulee Kareng  200 gram (Robusta Coffee)Plastic Alumunium foil Rp. 15.000
 3 Kopi Aceh Ulee Kareng 300 gram (Arabica Coffee) Standard Box , Alumunium foil inside Rp. 38.000
 4 Kopi Aceh Ulee Kareng 100 gram (Robusta Coffee ) Exlusive Box (Cinderamata Box style )Rp. 14.000
 5 Biji Kopi telah digoreng (untuk Coffee maker) per 500 gram  Plastic Nego
 6 Bubuk Kopi Kasar (untuk coffee maker) per 500 gram Plastic Nego